Pujian dan penyembahan tidak hanya sekedar sebagai sambilan sembari manunggu atau mengulur waktu dalam sebuah ibadah. Paulus dan Silas pernah memuji Tuhan dalam keadaan yang memprihatinkan di penjara. Dan kehadiran Tuhan begitu dasyat pada waktu itu. Ada kuasa dalam pujian dan penyembahan. Bisa juga sebaliknya jika memiliki sikap yang salah (tidak hormat, silang tangan, pikiran tidak fokus, dll). Orang-orang yang demikian mengalami kerugian dan bahaya.
Unsur dalam Pujian :
P : Proclaim
Memproklamasikan karakter dan keberadaan-Nya.
R : Rejoice
Bersukacita dan bergembira, karena hati yang senang adalah obat.
A : Applause
Bertepuk tangan. Kita bertepuk tangan sebagai ungkapan kekaguman kita kepada Tuhan.
I : Intimacy
Keintiman dengan Tuhan.
Ada 2 jenis keintiman di dunia, yaitu keintiman antara orang tua dengan anak dan suami dengan istri. Keintiman suami dengan istri bisa hilang saat ada kecurigaan. Kita akan sulit intim dengan Tuhan saat kita masih menaruh curiga terhadap Tuhan. Orang-orang yang boleh naik ke gunung Kudus-Nya adalah orang-orang yang bersih tangannya dan murni hatinya.
S : Shout
Bersorak-sorai bagi Tuhan.
E : Expression
Mengekspresikan pujian kita pada Tuhan lewat wajah kita.
Saudaraku, janganlah kita hanya mau mendengar tentang kuasa Tuhan, tetapi kecaplah dan lihatlah sendiri. Alami sendiri bersama dengan Tuhan. Janganlah kita memuji Tuhan bergantung pada mood kita. Orang-orang yang hidup dengan "mood-moodan" adalah orang yang kalah dengan jiwanya. Kita adalah orang-orang yang punya kuasa atas jiwa kita!!. Kita adalah pemuji di hadapan Tuhan. Kita bukan seorang penyanyi yang harus memiliki banyak persyaratan, teknik, yang tidak memikirkan dampak dari apa yang dinyanyikannya. Kita adalah seorang pemuji yang menyanyikan sesuatu yang dialami serta memikirkan dampaknya. Tuhan membuat perbedaan dalam hidup orang percaya, yaitu ketika Roh Allah ada dalam hidupnya dan membuat kita berani menghadapi kenyataan. Oleh karena itu, jangan berikan yang setengah-setengah bagi Tuhan, karena Ia memberi yang terbaik bagi kita. Tuhan tidak mencari kualitas suara, tapi kualitas hati.
Unsur dalam Penyembahan :
W : Wait upon the Lord
Menantikan Tuhan.
O : Offer our life to Him
Hidup kita adalah milik-Nya, yang harus kita berikan adalah cita-cita, ambisi, keinginan-keinginan pribadi kita.
R : Rest in His presence
Beristirahat dalam hadirat-Nya.
S : Sing a new song unto The Lord
Bermazmur bagi-Nya.
H : Humble before Him
Setuju dengan Tuhan dan tidak protes terhadap kedaulatan-Nya.
I : Intimacy
Hubungan pribadi dengan Tuhan. Keintiman kita dengan Tuhan tidak harus selalu dengan kata-kata.
P : Pleasing Him
Menyenangkan hati-Nya. Berikan hak, ambisi dan cita-citamu kepada Tuhan.
Unsur dalam Pujian :
P : Proclaim
Memproklamasikan karakter dan keberadaan-Nya.
R : Rejoice
Bersukacita dan bergembira, karena hati yang senang adalah obat.
A : Applause
Bertepuk tangan. Kita bertepuk tangan sebagai ungkapan kekaguman kita kepada Tuhan.
I : Intimacy
Keintiman dengan Tuhan.
Ada 2 jenis keintiman di dunia, yaitu keintiman antara orang tua dengan anak dan suami dengan istri. Keintiman suami dengan istri bisa hilang saat ada kecurigaan. Kita akan sulit intim dengan Tuhan saat kita masih menaruh curiga terhadap Tuhan. Orang-orang yang boleh naik ke gunung Kudus-Nya adalah orang-orang yang bersih tangannya dan murni hatinya.
S : Shout
Bersorak-sorai bagi Tuhan.
E : Expression
Mengekspresikan pujian kita pada Tuhan lewat wajah kita.
Saudaraku, janganlah kita hanya mau mendengar tentang kuasa Tuhan, tetapi kecaplah dan lihatlah sendiri. Alami sendiri bersama dengan Tuhan. Janganlah kita memuji Tuhan bergantung pada mood kita. Orang-orang yang hidup dengan "mood-moodan" adalah orang yang kalah dengan jiwanya. Kita adalah orang-orang yang punya kuasa atas jiwa kita!!. Kita adalah pemuji di hadapan Tuhan. Kita bukan seorang penyanyi yang harus memiliki banyak persyaratan, teknik, yang tidak memikirkan dampak dari apa yang dinyanyikannya. Kita adalah seorang pemuji yang menyanyikan sesuatu yang dialami serta memikirkan dampaknya. Tuhan membuat perbedaan dalam hidup orang percaya, yaitu ketika Roh Allah ada dalam hidupnya dan membuat kita berani menghadapi kenyataan. Oleh karena itu, jangan berikan yang setengah-setengah bagi Tuhan, karena Ia memberi yang terbaik bagi kita. Tuhan tidak mencari kualitas suara, tapi kualitas hati.
Unsur dalam Penyembahan :
W : Wait upon the Lord
Menantikan Tuhan.
O : Offer our life to Him
Hidup kita adalah milik-Nya, yang harus kita berikan adalah cita-cita, ambisi, keinginan-keinginan pribadi kita.
R : Rest in His presence
Beristirahat dalam hadirat-Nya.
S : Sing a new song unto The Lord
Bermazmur bagi-Nya.
H : Humble before Him
Setuju dengan Tuhan dan tidak protes terhadap kedaulatan-Nya.
I : Intimacy
Hubungan pribadi dengan Tuhan. Keintiman kita dengan Tuhan tidak harus selalu dengan kata-kata.
P : Pleasing Him
Menyenangkan hati-Nya. Berikan hak, ambisi dan cita-citamu kepada Tuhan.
God Bless You...
5 komentar:
Jadi begitu ya... hmmm tambah ilmu neh dalam mimpin pujian.. thx
ehm ternyata bspt itu...ank2 siloam ayo belajar brg menyembah Tuhan dengan cara yg bnr....nie cb bca ini...pengetahuan buat kita2..cayo...
pujian dan penyembahan terhadap Tuhan bukanlah hal yang main-main, persiapkan dirimu sejak dini Gbu
ank2 siloam ud semangat bnget paz pujian n penyembahan. pokok e sukacita bgt. Kapan nh my home dpake persekutuan lg.? hehehe
ok saja bila mau megambil pujian penyemabahan
Posting Komentar