Footprints

When GOD opened the window of HEAVEN, HE saw me & ask, "What you wish for today?..." I said, "LORD... please take care of the person who read this message"

Power Of Friendship

| 5 Mei 2009 |

Memang tidak ada penelitian resminya, tapi biasanya alasan orang yang jatuh atau kembali ke dosa lama adalah tidak ada sahabat. Teman untuk bersekutu mungkin banyak, tapi sahabat itu jarang.

Jadi apabila mendengar ada beberapa hamba Tuhan yang dipakai dengan dahsyat, tiba-tiba jatuh, kemungkinan karena mereka tidak punya sahabat yang berdiri bersama mereka. Mereka tinggal di dalam loneliness/kesendirian (setidaknya  pada saat kejatuhan itu). Andaikan saja Daud mau menyisihkan waktu untuk bermain dengan Yonathan, kemungkinan pasti akan berbeda.

Sahabat adalah orang yng mengingatkan, menegur dan menasehati. Kadang-kadang, saudara juga mendapat hal-hal tersebut dari orang lain, tapi hanya sahabatlah yang berani menyampaikannya semata-mata karena peduli padamu. 

Sahabat adalah orang yang menangis kalau saudara jatuh dalam dosa, sementara orang lain hanya bilang,  "kok bisa yah.. kok bisa..". Seorang sahabat akan bersedih, karena menyadari, bahwa kejatuhan saudara itu juga merupakan bagian dari kesalahannya, karena mereka kurang peka atau terlalu sibuk dengan urusannya sendiri.

Seorang sahabat manaikan doa syafaat yang paling murni dihadapan Tuhan untuk kita, justru karena mereka mengasihi kita. mata seorang sahabat bisa berbicara melebihi ribuan kata. Mereka menantang kamu untuk maju pantang mundur. Mendorong dan memotivasi kita, itu adalah kesukaan mereka. Namun itu bukanlah sekedar basa-basi atau pujian kosong.

Seorang sahabat mau mendengarkan. Mereka memberikan hati saat kita membutuhkan tempat curhat, bukan cuma telinga saja. Ya, mendengarkan dengan antusias. Bahkan setelah itu, mereka tisak memberikan komentar apapun, karena mereka tahu benar bahwa kita hanya ingin didengarkan, lagipula mungkin, sehabis cerita panjang lebar, pikiran kita entah kenapa jadi terbuka lebar dan kita jadi tahu bagaimana menyelesaikan masalah kita.

Sahabat menerima kita apa adanya, buakan ada apanya. Mereka menerima kesalahan-kesalahan yang kita lakukan, bahkan yang paling fatal sekalipun menurut versi kita.

Sahabat manjauhkan kita dari dari mengasihani diri sendiri. Itu alasan membuat kita bertahan, menjadi tidak menyerah dan putus asa. Orang lain bisa saja memberi penilaian terhadap diri kita, tapi kita tahu penilaian sahabatlah yang paling akurat.

Sahabat adalah otrang yang paling asyik dan menyenangkan untuk diajak bermain, 'enjoying life' (menikmati hidup), bercanda dan tertawa. Kadang mereka curang dalam  dalam permainan, tapi mereka mengakuinya! Kalau bercanda, memang sedikit kelewatan. Kalau tertawa. terkadang sampai konyol dan malu-maluin. Kalau makan bersama, apa yang ada si piring kita - kadang diambilnya tanpa basa-basi, tanpa ijin, ampun deh... Yah memang - justru disitu asyiknya!

Terakhir sebuah kutipan berkata : "Burung dengan bulu yang sama, berkumpul bersama". Artinya, siapa sebenarnya diri kitaditentukan oleh siapa saja sahabatmu. Atau siapa kita sebenarnya bisa ketahuan dari orang-orang sekeliling kita, sahabat-sahabat kita.

Ingat, pergaulan yang buruk bisa merusak kebiasaan yang baik. Banyak juga yang jatuh dalam dosa-dosa seperti 'drugs' (obat-obatan terlarang), karena katanya 'in the name of' setia kawan.

Bagaimana kalau kita ingin menjadi Rajawali, kalau kita terus bergaul dengan ayam kampung? Yesus adalah kawan yang sejati seperti kata lagu : 'what a friend we have in Jesus'. Tapi kita tidak didesain tidak hanya berteman dengan Allah saja, makanya sejak semula Tuhan menciptakan seorang teman bagi Adam. Sesungguhnya seorang sahabat adalah adalah dari Tuhan, karena itu temukanlah the power of friendship!!




5 komentar:

newbie mengatakan...

keren banget postingannya!!

admin cg wonorejo mengatakan...

luar biasa bro...

ochez mengatakan...

friendship 4-ever bro. . .

HoneyBUZZin mengatakan...

doakan saya...makasih my bro.

Jilly Gabriella mengatakan...

:) hehe senang baca ini ^^

Posting Komentar

followers

Archive